Sabtu, 29 Januari 2011

Gangguan Pada Jantung


a.     Infark Jantung
Adalah keadaan tesumbatnya suatu cabang pembuluh jantung yang menyalurkan darah kejantung oleh gumpalan darah beku (trombus).
Gejalanya berupa nyeri yang hebat dibelakang tulang dada ,rasa gelisah,tidak mampu mengerakkan tangan dan kaki,muka membiru dan debar jantung (tachycardia).

b.    Angina pectoris
Adalah gangguan yang timbul sebagai akibat hypoxia (kekurangan oksigen) otot jantung karena kelelahan fisik atau emosional dan dapat juga disebabkan oleh penciutan arteri jantung.
Gejalanya adalah rasa sakit hebat dibawah tulang dada yang menjalar kepindak kiri dan lengan bagian atas.

c.     Aritmia
Adalah gangguan ritme berupa kelainan dalam frekuensi denyut jantung karena atrium dan ventrikel berdenyut lebih cepat atau lebih lambat dari keadaan normal.

d.    Dekompensasi Jantung
Adalah keadaan dimana sirkulasi darah jantung dan cardiac output menurun.
Gejalanya adalah sukar bernafas bila berbaring (dyspnea),muka membiru (cyanosis) dan odema.

e.     Shock
Adalah salah satu komplikasi dari infark jantung yang sangat ditakuti karena biasanya dapat berakibat fatal.
Sebabnya adalah tachycardia yang hebat,dll.

f.       Hipertensi
Adalah tingginya tekanan darah yang berhubungan dengan pengerasan / penebalan pembuluh darah.


                     Penggolongan Obat Jantung

a.     Kardiotonika
Yaitu glikosida-glikosida jantung,yang dapat mempertinggi kontraktilitas jantung hingga cardiac output (volume menitnya) bertambah,sedangkan denyutnya dikurangi (efek chronotrop negatif).Selain itu glikosida jantung ini juga merintangi sistem penyaluran impuls A-V hingga penyaluran tersebut diperlambat.Kegunaan utamanya adalah pada kelemahan otot jantung (myocard) yang terjadi pada dekompensasi dan  fibrilasi serambi.

Termasuk kedalam golongan obat ini adalah:
1.Digitalis folium
Merupakan preparatgalenika,berupa tinctura digitalis yang diperoleh dari digitalis purpurea dan digitalis lanata.Daun digitalis mengandung dua glikosida yaitu lanatosida A dan lanatosida B.Sedangkan digitalis lanata mengandung zat ketiga yaitu lanatosida C.

2.Digoksin
Zat ini mulai bekerja setelah 2-4 jam dan bertahan sampe 3 hari.Umumnya diberikan per oral.Dalam hati mengalami biotransformasi menjadi metabolit-metabolit in aktif yang dikeluarkan oleh ginjal.Kinidin dapat memperlambat eliminasi digoksin,sehingga dosisnya perlu dikurangi hingga setengahnya bila kedua obat ini digunakan secara bersamaan.

3.Digitoksin
Zat ini terutama digunakan pada terapi menahun dari dekompensasi.Mulai kerjanya setelah 1 jam dan bertahan 2-3 minggu.Oleh karena itu bahaya kumulasi lebih besar.Dalam hati diubah menjadi beberapa metabolit aktif,antara lain digoksin yang dengan perlahan diekskresi oleh ginjal.Disamping itu juga mengalami siklus enterohepatik yang lebih besar dari pada digoksin.
4.Quabain
Glikosida ini diperoleh dari biji tumbuhan Strophantus gratus.Mulai bekerjanya setelah injeksi i.v. adalah lebih kurang 5 menit dan bertahan lebih kurang 24 jam.Zat ini tidak mengalami biotransformasi dan dikeluarkan dalam keadaan utuh oleh ginjal, juga tidak mengalami siklus enterohepatik.
5.Proscilaridin
Zat ini diperoleh dari glikosida scillaren A yang terdapat dalam umbi tumbuhan Scilia maritime.Disamping berkhasiat sebagai kardiotonik,zat ini juga bersifat diuretik.Mulai bekerja setelah penggunaan oral adalah lebih kurang satu jam,lama kerjanya relatif singkat sehingga resiko kumulasi ringan.


b.    Obat-Obat Angina Pectoris
Keadaan kekurangan darah (ischemia) pada angina pectoris dapat diobati dengan vasodilator-vasodilator arteri jantung dan zat yang mengurangi kebutuhan jantung akan oksigen.Diobati dengan;
1.Vasodilator koroner
Memperlebar arteri jantung,memperlancar pemasukan darah beserta oksigen,sehingga meringankan beban jantung.
Contohnya:Nitrogliserin dan Dipiridamol.

2.Antagonis-Antagonis Kalsium
Antagonis kalsium menghambat pemasukan kalsium kedalam sel-sel myocard dan otot polos dinding arteriole sehingga dapat mencegah kontraksi dan vasokontriksi.
Contohnya:Nifedipin,Diltiazem,Verapamil.

3.Beta blockers
Pada reseptor βı di jantungberefek inotrop negative dan efek kronotrop positif yaitu mengurangi daya dan frekuensi kontraksi jantung serta memperlambat penyaluran impuls pada nosus AV.
Sedangkan pada eseptor β₂ di bronchia (juga dinding pembuluh dan usus) memberikan efek vasokontriktor.Semua β – blockers dapat digunakan untuk mengobati angina pectoris,tachy aritmia,hipertensi,infark jantung.
Contohnya:Propanolol,Acebutolol.

c.     Antiaritmia
Adalah obat-obat yang dapat menormalisasi frekwensi dan ritme pukulan jantung.Disamping menurunkan frekwensi denyutan jantung (efek kronotrop negatif),umumnya obat-obatan ini juga mengurangi daya kontraksi jantung (efek inotrop positif).Berdasarkan mekanisme kerjanya,pengobatan sritmia terbagi 4 golongan,yaitu:
·       Zat-zat dengan daya anestetika local,disebut juga efek kinidin atau efek stabilisasi membran.Zat ini mengurangi kepekaan membrane sel-sel jantung untuk rangsangan dengan jalan menghambat pemasukan ion natrium dimembran dan memperlambat depolarisasinya.Akibatnya ritme dan frekwensi jantung menjadi normal kembali.Termasuk zat ini adalah kelompok kinidin dan lidokain.
·       Zat perintang reseptor β adrenergik atau beta blockers,yang mengurangi aktivitas saraf adrenergik di otot jantung,sehingga frekwensi dan daya kontraksi jantung menurun.Contohnya Timolol dan Propanolol.
·       Zat yang memperpanjang masa refrakter ,dengan jalan memperpanjang aksi potensial.Contohnya Amiodaron dan Sotalol.
·       Antagonis kalsium,contohnya Verapamil,Nifedipin,Diltiazem.


d.    Antihipertensi
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor,yaitu:
1.    Curah jantung
Ialah hasil kali denyut jantung dan isi sekuncup jantung.Besarnya isi sekuncup ditentukan oleh kekuatan kontraksi otot jantung dan volume darah yang kembali ke jantung.
2.    Resistensi perifer
Adalah gabungan tekanan otot polos arteri dan viskositas darah.Resistensi disebabkan oleh berkurangnya elastisitas dinding pembuluh darah akibat adanya arteriosclerosis yang terjadi karena meningkatnya usia atau karena pengendapan.

Ada 2 macam tekanan darah,yaitu:
1.    Tekanan darah sistolik
Adalah tekanan darah yang terjadi pada saat jantung berkontraksi.
2.    Tekanan darah diastolic
Adalah tekanan darah yang terjadi pada saat jantung berelaksasi (mengembang).


         Dikatakan hipertensi bila ada tekanan peningkatan (lebih besar dari normal) darah sistolik atau diastolik yang kronis.
         Tekanan darah tubuh diatur oleh Sistem-Renin-Angiotensin-Aldosteron (RAAS).Hormon rennin dihasilkan oleh ginjal.Bila aliran darah dalam glomeruli berkurang,ginjal akan melepaskan renin.Dalam plasma renin bergabung dengan protein membentuk Angiotensi I yang oleh enzim ACE (Angiotensin Converting Enzym) dirubah menjadi Angiotensin II,yang aktif dan bersifat vasokonstriksi dan menstimulir hormon aldosteron yang mempunyai efek retensi air dan garam sehingga volume darah bertambah,mengakibatkan tekanan darah meningkat.

         Disamping RAAS,tekanan darah juga dipengaruhi oleh beberapa factor,antara lain:
a.     Volume denyut jantung ; makin besar volume denyut jantung,tekanan darah makin tinggi.
b.    Elastisitas dinding arteri ; makin kurang elastis tekanan darah makin tinggi.
c.     Neurohormon (adrenalin dan nonadrenalin) ; lepasnya neurohormon dirangsang oleh emosi,gelisah,stres,takut,lelah atau rokok.Neurohormon bersifat vasokonstriksi perifer sehingga tekanan darah naik.

         Gejala hipertensi:
    Penderita kadang-kadang hanya merasa nyeri kepala pada pagi hari sebelum bangun tidur,tetapi setelah bangun rasa nyeri akan hilang.

                    Macam-macam hipertensi
          Berdasarkan etiologi,hipertensi dibagi dua yaitu:
a.     Hipertensi essensial atau hipertensi primer yaitu hipertensi yang tidak jelas penyebabnya.Hipertensi ini merupakan 90% dari kasus hipertensi.Faktor yang mempengaruhinya antara lain usia,jenis kelamin,merokok,kolesterol,berat badan dan aktifitasrenin plasma.
b.    Hipertensi sekunder,prevalensi hipertensi ini hanya 6-8% dari seluruh penderita hipertensi.Disebabkan oleh penyakit,obat,dll.Yang disebabkan oleh penyakit ginjal disebut hipertensi renal sedangkan yang disebabkan oleh penyakit endokrindisebut hipertensi endokrin.Sedangkan obat-obat yang dapat menyebabkan hipertensi misalnya hormon kontrasepsi,hormon kortikosteroid,anti depresan,dll.

  
Penggolongan Obat Hipertensi.
   Penurunan DTP (Daya Tahan Perifer) diatur oleh faktor yang bekerja melalui susunan saraf sentral maupun perifer.Sedangkan zat-zat vasodilatasi bekerja langsung terhadap perifer diluar system adrenergik.Menurut zat khasiat farmakologinya,anti hipertensi dibagi atas:
(a)    Zat-zat penekan SSP,misalnya reserpin.
(b)   Zat-zat penekan system adrenergik perifer,misalnya propanolol.
(c)    Zat-zat diuresis,lebih praktis bila diberikan dalam bentuk long acting atau dosis tunggal,misalnya Klortalidon.
(d)   Zat-zat vasodilator,misalnya Hidralazin.
(e)    Zat-zat antagonis kalsium,misalnya Nifedipine
(f)      Zat-zat ACE bloker dan Antagonis II antagonis,misalnya Losartan K dan Captopril.

Efek samping
        Semua obat hipertensi menimbulkan efek samping seperti hidung tersumbat (karena vasodilator mukosa),mulut kering,rasa letih dan lesu,gangguan lambung-usus (mual,diare).
       Waktu menelan obat sebaiknya pada pagi hari setelah makan,sebab tekanan darah paling tinggi pada pagi hari.Dosis pemberian obat maupun penghentian sebaiknya secara berangsur,ini untuk menghindari penurunan dan kenaikan drastis.











      Spesialite;
  
   Nama Generik
    Nama Dagang
                 Sediaan
      Produsen
    
Digoksin


β-Metil Digoxin

Nifedipine

Diltiazem


Dipyridamol

Nitrogliceryn

Acebutolol

Verapamil HCL

Propranolol HCL

Dopamin



Quinidine Sulfate

Kaptopril

Metildopa

Labetolol

Atenolol


Propranolol


Reserpin


Prozosin HCl












Lanoxin
Fargoxin

Lanitop

Adalat

Herbesser


Persantin

Nitradisc

Corbutol

Isoptin

Inderal

Cetadop
Doperba
Proinfark

Sulfas Chinidin

Capoten

Dopamet

Trandate

beteblok
internolol

Farmadral
Inderal

Serpasil
Resapin

Minipress




0,25mg/tablet


0,1mg/tablet

10mg,20mg,30mg/tablet

30mg,60mg/tablet
90mg,180mg/kapsul

25mg,75mg/tablet

Tetes; 5mg,10mg/24jam

400mg/tablet

80mg/dragee

10mg,40mg/tablet

10mg,40mg/ml ampul
40mg/ml ampul
20mg/ml ampul

100mg/tablet

Tablet 12,5mg;25mg;50mg

Tablet 250mg

Tablet 50mg;100mg

Tablet 50mg;100mg


Tablet 10mg


Tablet 0,25mg ; 0,1mg


Tablet 1mg,2mg
Glaxo-Wellcome
Fahrenheit

Rajawali Nusindo

Bayer

Tanabe-Abadi


Boehringer

Soho

Otto

Tunggal

Zeneca

Ethica
Kalbe Farma
Phapros

Kimia Farma

Bristol Myers

Alpharma

Glaxo Wellcome

Kalbe Farma
Interbat

Fahrenheit
Astra Zenecca

Novartis
Soho

Pfizer








   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar