Kamis, 27 Januari 2011

Penyusunan Program Pembangunan Daerah

PENYUSUNAN IDIKATOR  BEKERJA
Banyak para ahli dan  perencanaan mengatakan bahwa perencanaan yang baik adalah terukur secara kongkrit sehingga sasaran yang dicapai lebih jelas. Sedangkan perencanaan yang terukur biasanya mempunyai target dan sasaran  secara kuantitatif. Sangat di sadari bahwa sasaran dan target terukur seringkali tidak tepat karena perubahan yang tidak diduga dapat saja terjadi dalam pelaksanaan rencana. Namu demikian perencanaan yang terukur masih tetap dianggap lebih baik karena memliki sasaran yang jelas dan nantinya akan lebih mudah dalam melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana dibandingkan dengan perencanaan yang bersifat kualitatif dan normative.
            Bab ini membahas Teknik Indikator Kinerja( Performance Indikator ), sebagai salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan sasaran dan target pembangunan secara terukur. Serta memberikan contoh kongkrit penyusanan Indikator Kinerja untuk beberapa jenis program dan kegiatan pembangunan

Pengertian Dan Manfaat Indicator Kinerja
            Indicator Kinerja adalah pada dasarnya adalah merupakan alat yang dapat membantu perencana dalam mengukur perubahan yang terjadi dalam proses pembangunan . sedangkan indicator adalah angka statistic dan hal normative yang menjaadi perhatian para perencana yang dapat membantudalam membuat penilaian ringkas, komprehensif dan berimbang terhadap kondisi atau aspek penting pada suatu masyarakat, sedangkan kinerja pada dasarnya diartikan sebagai gambaran tingkat pencapaian pelaksana suatu kebijakan, progam atau kegiatan dalam rangka mewujudkan visi dan misi dari suatu Negara, daerah atau organisasi.
            Sehubungan dengan hal diat, maka analisis Indikator Kinerja tidak hanya cukup menekankan pad aspek biaya dan manfaat yang di[eroleh dari pelaksanaan program tetapi, tetapi juga mencakup manfaat terhadap pembangunan ekonomi, social dan budaya secara keseluruhan.
Skema indicator Kinerja dalam system perencanaan pembangunan

 Fungsi Dan Manfaat Indicator Kinerja.
Secara umum fungsi dan peranan dari Indikator Kierja dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan meliputi beberapa hal yaitu :
a)      Untuk memperjelas tentang : what, how, who and when suatu program dan kegiatan dilakukan.
b)      Menciptakan consensus yang dibangun oleh pihak yang berkepentingan dengan  pembangunan
c)      Membanguna landasan yang jelas untuk peengukuran dan analisis penacapaian sasaran pembangunan.
d)     Sebagai alat untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja pembangunan yang telah dapat dilaksanakan dalam peride tertentu.
Sedangkan manfaat  indicator kinerja pada dasarnya adalah dapat dijadikan sebagai alat penilaian terhadap kebehasilan pelaksanaan pembangunan suatu Negara atau daerah, baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun program pembangunan selesai dilaksanakan.

Pengukuran Indicator Kinerja
indicator kinerja dapat diukur dengan enam indicator yaitu :
a)      Masukan ( input ), yaitu berbagai jenis sumberdaya yang diperlukan dalam melaksanakan program dan kegiatan seperti dana, tenaga, peralatan,dll.
b)      Keluaran ( output ), yaitu bentuk produk yang dihasilkan secara langsung, baik bersifat  fisik maupun non fisik yang  dihasilkan daari pelaksanaan program dan kegiatan yang direncanakan.
c)      Hasil ( outcome), yaitu segala sesuatu yang dapat menyebabkan berfungsinya keluaran tersebut secara baik sehingga memberikan sumbangan terhadap proses pembangunan pada bidang terkait.
d)     Manfaat ( benefit ), yaitu keuntungan serta aspek positif yang dapat dihasilkan oleh program dan kegiatan yang bersangkutan bagi masyarakat dengan berfungsainya keluaran secara optimal.
e)      Dampak ( impact ), yaitu pengaru positif maupun negative yang muncul bagi pembangunan dan  masyarakat secara keseluruhan.
Perumusan tolak ukur indicator kinerja terutama didasarkan pada tugas dan fungsi dari intitusi daerah yang bersangkutan . Tolak Ukur Kinerja adalah merupakan jumlah satuan atau unit yang berkaitan dengan program dan kegiatan yang menggambarkan jumlah keluaran untuk melihat seberapa jauh unit kerja  tesebut  sudah melaksanakan TUPOKSInya

Persyaratan Indicator Kinerja
Persyaratan dari sebuah  indicator kinerja yang baik secara umum tergambar dalam satu istilah yaitu SMART yang merupakan  singkatan dari unsure perkataan berikut :
a)      Specific, yaitu rumusan harus jelaas dan tidak membingungkan atau mengundang multi interprestasi dalam masyarakat
b)      Measurable, dapat diukur secara kuantitatif atau kalau terpaksa harus kualitatif dapat ditampilkan dalam bentuk presentase capaian sehingga masih dapat mem[erlihatkan tingakt keberhasilan secara nyata
c)      Attanaible , dapat atau dimungkinkan utuk dicapai  penyusanannya dengan biaya yang cukup dalam masyarakat
d)     Relevant, relevant dengan data dan informasi yang dibutuhkan serta tersedia yang cukup dalam masyarakat
e)      Timely, tepat waktu dalam pelaksanaan program dan kegiatan, maupun pada waktu  pelaporan hasil evaluasi

Target Kinerja
Target kinerja meripakan ukuran besaran keluran yang direncanakan untuk dapat dicapai melalui pelaksanaan suatu program dan kegiatan tertentu dalam periode perencanaan. Dalam hal ini, target kinerja tersebut pada dasarnya harus berbentuk dan memenuhi persyaratan berikut ini :
a)      Angka numeric ( kuantitaf)
b)      Dapat diperbandingkan
c)      Bersifat spesifik
Target kinerja ini ditentukan dengan memperhatikan capain yang dapat diraih di masa lalu dan kemampuan sumberdaya institusi atau daerah bersangkutan yang tersedia saat ini berikut prediksi kedepan. Namun tidak dapat disangkal bahwa tidak semua indicator kinerja dapat diukur secara kuantitatif missal pada program social, maka dari itu perlu indicator kinerja kualitatif dapat ditampilkan dalam bentuk presentasi pencapain sehingga indikatoor tersebut masih bersifat kongkrit dan terukur.

Langkah Operasional Penyusunan  Indicator Kinerja
Penyusunan  indicator kinerja yang baik dalam penyusunan dokumen perencanaan memerlukan berbagai prosedur dan langkah operasional  tertentu, maka dari itu lankah minimum yang dapat ditempuh adalah
a)      Susun dan tetapkan secara baik dan memenuhi kelayakan teknis dokumen rencana strategis institusi yang bersangkutan yang meliputi visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang direncanakan
b)      Identifikasikan data dan informasi akurat dan relevan yang diperlukan untuk membantu memformilasikan jenis indicator kinerja yang tepat sesuai dengan kebutuhan perencanaan
c)      Teliti jenis dan jumlah sumberdaya yang diperlukan, baik dalam bentuk dana, tenaga dan peralatan yang diperlukan dalam penyusunan perencanaan atau evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
d)     Pilih dan tetapkan indicator yang paling relevan dan berpengaruh besar terhadap keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan bersangkutan.

Contoh Penyusunan Indicator Kinerja
Agar pemahaman terhadap konsep indicator kinerja berikut metode pengukurannya menjadi lebih jelas dan tidak meragukan bagi seseorang perencana, berikut contoh kongkrit baik kegiatan yang bersifat fisik mauoun non fisik. Kegiatan ersebut adalah pembangunan terminal Bus Antar Kota yang merupakan kegiatan fisik dan kegiatan penyuluhan Lingkungan Masyarakat yang bersifat non fisik.
a)      Pembangunan Terminal Bus Antar Kota
Spesifikasi kegiatan pembangunan sebuah terminal angkutan bus  antar kota yang dilengkapi dengan fasilitas  dalam meninjang memberikan pelayanan kepada penumpang dengan alokasi dana pembangunan sebesar  10  miliar.
Indicator masukan dari program ini adalah jumlah dana yang dapat diserap dalam tahun anggaran yang bersangkutan, dalam DIPA yang telah disetujui pemerintah daerah , ternyata dana pembangunan adalah 10 miliar dengan masa pelaksanaan 1 tahun. Sedangkan penyerapan yang dapat dilakukan selama  tahun  anggaran tersebut adalah sebesar Rp. 9,75 Miliar,  akan tetapi bilamana tingkat penyerapan sangat rendah , maka perlu adanya evaluasi.
Indikator keluaran dapat diketahui dari realisasi pembangunan  fisik kegiatan yang bersangkutan dengan mengacu pada dokumen perencanaan dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam kontrak kerja antara pemerintah daerah dengan rekanan perusahaan kontruksi yang memenangkan tender.
Indicator Hasil dapat diketahui dengan melihat apakah terminal yang sudah dibangun tersebut sudah dimanfaatkan oleh masyarakat secara baik dan optimal . pemanfaatan tersebut dapat dilihat dari jumlah bus dan penumpang yang menggunakan terminal bus tersebut dalam melakukan perjalanan antar kota.
Indicator manfaat dapat diketahui seberapa jauh kegiatan yang telah dapat terselesaikan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya dan pembangunan daerah umumnya. Manfaat tersebut dapat diukur dengan tingkat kelancaran pelaksanaan ankutan bus dan perbaikan pelayanan yang dapat diberikan kepada para penumpang.
Indicator dampak antara lain dapat diketahui dengan melihat kepada pengaruh yang dapat dihasilkan oleh adanya terminal tersebut pada jumlah penambahan lapangan kerja dan nilai peningkatan pendapatan perkapita masyarakat sekitar.
Table 10.1. Indicator Dan Hasil Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Pembangunan Terminal Bus Antar Kota
no
indicator kinerja
Hasil evaluasi kinerja
1
Masukan ( input)
Cukup baik karena tingkat penyerapan dana mencapai 97,5 %
2
Keluaran ( output)
Cukup baik karena hasil kontruksi sesuai dengan perencanaan dan spesifikasi teknis dalam kontrak kerja
3
Hasil ( outcome)
Sangat baik karena objek yang dibangun sudah berfungsi dan dimanfaatkan masyarakat secara baik dan optimal
4
Manfaat ( benefit)
Sangat baik karena keberadaan terminal telah dapat meningkatkan kelancaran angkutan bus dan perbaikan pelayanan penumpang
5
Dampak ( impacts )
Cukup baik karena keberadaan terminal tersebut sudah dapat meningkatkan penyediaan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitarnya.

b)     Pelaksanaan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Spesifikasi kegiatan melakukan penyuluhan kesehatan masyarakat dalam bentuk ceramah dan pemberian informasi secara tertulis kepada masyarakat setempat pada beberapa daerah pedesaan tertentu dengan sasaran utama adlah meningkatkan budaya dan tingakh laku hidup sehat dalam masyarakat setempat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan alokasi dana sebesar Rp. 500 juta.
Indicator masukan dapat diketahui dengan mengevaluasi tingkat penyerapan dana dalam taun anggaran yang bersangkutan. Seandainya penyerapan dana mencapai 98% maka evaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan dapat diaktakan cukup baik karena sudah mendekati 100%
Indicator keluaran dapat diketahui dengan jalan meneliti hasil pelaksanaan kegiatan sesuai dengan perencanaan dan spesifikasi kerja tertera dalam kontrak kerja. Indicator keberhasilan yang dapat digunakan adalah dengan melihat apakah jumlah masyarakat yang diberikan ceramah sesuai dengan yang direncanakan semula.
Indicator hasil dapat dilakukan dengan melihat seberapa jauh hasil pelaksanaan penyuluhan tersebut sudah menimbulkan kesadaran dalam masyarakat tentang pentingnya budaya dan tingkah laku hidup sehat.
Indicator manfaat antara lain dapat dilakukan dengan meneliti apakah masyarakat benar-benar telah menerapkan budaya hidup sehari-hari. Budaya hidup sehat dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat dalam memelihara kebersihan rumahnya masing-masing, jenis makanan yang dikonsumsi, cara melakukan kegiatan sehari-hari lainnya yang berkaitan.
Indicator dampak antara lain dapat dilakukan dengan meneliti apakah pemberian penyuluhan hidup sehat tersebut sudah dapat mengangkat derajat kesehatan masyarakat setempat. Derajat kesehatan itu sendiri dapat diketahui dengan membandingkan tingkat kematian bayi perseribu kelahiran sebelum penyuluhan dilakukan dengan sesudahnya.
Table 10.2. Indicator Dan Hasil Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

No
Indicator Kinerja
Hasil Evaluasi Kinerja
1
Masukan ( input)
Cukup baik karena tingkat penyerapan dana mencapai 98 %
2
Keluaran ( output)
Cukup baik karena jumlah masyarakat yang diberikan ceramah sesuai dengan perencanaan dan spesifikasi teknis dalam kontrak kerja
3
Hasil ( outcome)
Sangat baik karena sudah menimbulkan kesadaran dalam masyarakat tentang pentingnya budaya dan tingkah laku hidup sehat.
4
Manfaat ( benefit)
Sangat baik karena masyarakat benar-benar telah menerapkan budaya hidup sehari-hari. Budaya hidup sehat dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat
5
Dampak ( impacts )
Cukup baik karena pemberian penyuluhan hidup sehat tersebut sudah dapat mengangkat derajat kesehatan masyarakat setempat.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar